
Dekorasirumahjati.com – Ruas Jalan Raya Denpasar – Gilimanuk, tepatnya di depan Pasar Bajera, Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, Bali, mengalami ambles pada Senin (7/7/2025) sore. Kejadian sekitar pukul 15.30–16.00 Wita itu sontak mengejutkan warga. Dalam rekaman video yang tersebar di media sosial, terlihat lubang besar menganga di badan jalan nasional. Awalnya sebagian sisi jalan masih bisa dilalui kendaraan, namun demi keselamatan, jalur tersebut akhirnya ditutup total.
Read More : Kode Pos Pupuan Tabanan
Kepala Seksi Humas Polres Tabanan, Iptu I Gusti Made Berata, menjelaskan bahwa jalan ambles dipicu oleh curah hujan tinggi dan kondisi jalan yang sebelumnya sudah rapuh. Hampir seluruh badan jalan terdampak sehingga arus lalu lintas Denpasar–Gilimanuk ditutup total.
Penyebab Longsor dan Kedalaman Lubang
Menurut Koordinator Bidang Komunikasi Tim Percepatan Pembangunan Bali, I Gusti Putu Eka Mulyawan Wira Senapati, penyebab utama longsor adalah runtuhnya saluran irigasi yang berada di bawah badan jalan. Saluran tersebut mengalirkan air dari sisi timur Pasar Bajera ke arah selatan. Kerusakan parah ini menyebabkan longsor sedalam sekitar 8 meter dengan tinggi muka air mencapai 1,8 meter.
Laporan dari Dinas PUPRKIM Provinsi Bali juga menegaskan bahwa struktur irigasi tidak mampu menahan tekanan air akibat hujan deras berhari-hari. Hal ini memperkuat dugaan awal pihak kepolisian mengenai pengaruh curah hujan ekstrem.
Baca juga: Jatiluwih Rice Terrace Dinobatkan Jadi Desa Wisata Prioritas, Pesona Alam Mendunia
Langkah Perbaikan Jalan Nasional
Untuk menanggulangi kerusakan, pemerintah daerah akan mengganti saluran irigasi yang runtuh dengan box culvert berukuran 2×2 meter. Setelah itu, perkerasan jalan akan dikembalikan seperti semula. Estimasi pengerjaan ditargetkan rampung dalam waktu 30 hari kalender.
Selain itu, pemerintah bersama Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur–Bali juga tengah mengajukan anggaran penanganan darurat. Sementara itu, sejumlah langkah cepat telah diambil, seperti pemasangan rambu lalu lintas, pagar pengaman, penutupan aliran irigasi sementara, serta pengerahan alat berat berupa excavator dan crane.
Dampak bagi Masyarakat dan Pengguna Jalan
Penutupan jalur utama ini membuat arus lalu lintas dialihkan ke jalur alternatif. Kondisi ini tentu menambah waktu tempuh bagi pengendara, terutama kendaraan logistik yang melintas dari Bali Barat menuju Denpasar atau sebaliknya. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, mengikuti arahan petugas, dan bersabar hingga proses perbaikan selesai agar jalan kembali aman digunakan.