
Dekorasirumahjati.com – Bencana banjir kembali melanda Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali, pada Minggu (6/7/2025). Hujan deras yang disertai cuaca ekstrem membuat puluhan warga terdampak dan terpaksa mengungsi. Kondisi ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih waspada menghadapi potensi bencana di musim peralihan dari hujan ke kemarau.
Read More : Truk Fuso Gagal Nanjak di Tabanan, Hantam Mobil dan Motor di Jalur Padat
Dampak Banjir di Tabanan
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, menyebutkan bahwa banjir paling parah melanda Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. “Sebanyak 28 kepala keluarga (KK) terdampak. Dari jumlah itu, 25 KK terpaksa mengungsi ke rumah kerabat terdekat. Tiga KK lainnya memilih bertahan di rumah karena kondisi air mulai surut,” ujarnya, Senin (7/7/2025).
Selain itu, banjir juga menggenangi Perumahan Pondok Asri Residen Indah di Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri. Satu keluarga yang terdiri dari lima orang telah dievakuasi ke rumah tetangga untuk keselamatan mereka.
Penanganan dan Evakuasi
Menanggapi kejadian ini, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Provinsi Bali bersama BPBD Kabupaten Tabanan segera turun ke lokasi. Mereka melakukan evakuasi warga terdampak, memberikan bantuan logistik, dan melakukan asesmen lapangan untuk mengetahui tingkat kerusakan serta kebutuhan darurat masyarakat.
Sementara itu, di Kabupaten Karangasem, bencana alam juga tercatat terjadi, berupa tanah longsor di dua titik dan pohon tumbang akibat angin kencang. Meski demikian, tidak ada laporan korban jiwa atau kerusakan besar.
Baca juga: Wabup Tabanan Hadiri Rapat Teknis Perumahan Nasional Bahas Hunian Rakyat
Waspada Cuaca Ekstrem
I Gede Agung menekankan bahwa kondisi cuaca Bali saat ini berada pada masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Ketidakstabilan cuaca ini meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, dan angin kencang.
Merujuk Peringatan Dini Cuaca dari BMKG Wilayah III Badung, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah Bali. “Kami mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir dan longsor, terutama di wilayah rawan,” tutupnya. Masyarakat disarankan tetap waspada, memantau perkembangan cuaca, dan menyiapkan langkah antisipatif untuk menghadapi kemungkinan banjir dan bencana lainnya.