
Dekorasirumahjati.com – Polres Tabanan menggelar Gerakan Pangan Murah sepanjang Agustus 2025 untuk Semarak HUT ke-80 RI. Kegiatan ini bekerja sama dengan Bulog 1 Kediri dan difokuskan pada distribusi beras murah melalui seluruh Polsek di wilayah Tabanan. Kapolres AKBP I Putu Bayu Pati mengatakan pendistribusian dilakukan setiap hari dan menyasar masyarakat umum di semua kecamatan.
Read More : Bupati I Komang Gede Sanjaya Usulkan Rebranding Perusda, Dari Dharma Santhika ke Sanjayaning Singasana!
Total beras yang disalurkan mencapai 2 ton per hari, setara 400 kemasan 5 kilogram, yang dibagikan melalui Polsek. Beras SPHP Bulog dijual Rp57.500 per kemasan 5 kg atau sekitar Rp11.500 per kilogram, lebih murah dibanding harga pasar. “Kegiatan ini mendukung program swasembada pangan sekaligus menjaga stabilitas pasokan dan harga beras,” ujar Bayu Pati di Gedung Kesenian I Ketut Maria, Selasa (12/8/2025).
Respons Warga dan Harapan Kelanjutan
Antusiasme warga terlihat dari ramainya pembeli. Sejumlah warga mengaku terbantu dengan hadirnya beras murah di tengah kenaikan harga bahan pokok. Desak Supardi menilai program ini sangat membantu dan berharap pelaksanaannya berkelanjutan.
Lia Antini dari Desa Gubug menambahkan, idealnya program juga menyediakan bahan pokok lain seperti gula, bawang, telur, minyak, dan cabai untuk kebutuhan rumah tangga.
Patroli Merah-Putih
Usai kegiatan pangan murah, AKBP Bayu Pati memimpin pembagian bendera dan Patroli Merah-Putih. Rute patroli meliputi Simpang Rindam, Kecamatan Kediri, By Pass Ir. Soekarno, Jalan Kaswari, Gedung Kesenian I Ketut Maria. Lalu, kembali ke Mapolres Tabanan sebagai bagian dari rangkaian perayaan HUT RI.
Lomba Bonsai Perdana di Karangasem
Di Karangasem, pecinta bonsai menggelar lomba dan pameran di Taman Candra Buana, Amlapura, yang berlangsung sejak Selasa (12/8/2025) hingga Minggu (17/8/2025). Ketua panitia Ida Bagus Mahadewa menyatakan acara ini pertama kali digelar dan diikuti 260 bonsai dari seluruh Bali.
Jenis yang dilombakan antara lain sentigi, sancang, kimeng, serut, dan pungut. Beberapa pohon pernah masuk 10 besar di lomba lain; satu bonsai bahkan sempat ditawar hingga Rp170 juta.
Baca juga: Desa Penglipuran Di Tabanan Masuk 3 Besar Desa Tradisional Terbersih Dunia
Penilaian dan Harapan Penyelenggara
Biaya pendaftaran dipatok Rp150.000–Rp200.000 per pohon, tergantung ukuran dan jenis. Lomba dibagi tiga kategori, yakni bahan, semi matang, dan matang, masing-masing besar dan kecil. Juri I Gede Suyono menegaskan penilaian dilakukan transparan dan teliti.
Panitia berharap lomba ini menjadi agenda tahunan untuk memberi ruang kreativitas komunitas bonsai nasional.