
Dekorasirumahjati.com – Hujan deras disertai angin kencang melanda Bali sejak Minggu (6/7/2025) malam hingga Senin dini hari. Perubahan cuaca mulai terasa di Kota Denpasar sekitar pukul 19.00 WITA. Angin bertiup semakin kencang dan hujan lebat mengguyur, membuat aktivitas warga terganggu.
Read More : Jne Tabanan
Akibat kondisi ini, sejumlah titik di Bali mengalami banjir dan longsor. Di Kabupaten Tabanan, aliran listrik bahkan padam sehingga membuat warga kesulitan menjalani aktivitas. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun mengeluarkan peringatan dini agar masyarakat lebih waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi.
Dampak di Kabupaten Tabanan
I Wayan Subawa, Perbekel Desa Pangkungkarung, mengungkapkan bahwa tanah longsor terjadi di Setra Desa Adat Pangkungkarung Gede, Kecamatan Kerambitan. Untuk mencegah longsor susulan, pihaknya meminta bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Jalan alternatif di desa tersebut juga mengalami kemacetan akibat jembatan penghubung dengan Desa Gubug meluap. Selain itu, Beji Serongga di Tukad Yeh Ngenu turut meluap dan mengganggu akses warga. Seorang warga, Ni Ketut Siti, menuturkan bahwa seorang pengendara dari Negara tersesat di Tabanan akibat jalur yang terendam banjir. “Total macet kemarin. Sungai di Penyalin meluap,” ujarnya.
Bantuan dari BPBD Bali
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, Gede Teja, menyampaikan bahwa pihaknya sudah menyalurkan bantuan kepada warga terdampak banjir. Berdasarkan data resmi, sebanyak 29 kepala keluarga (KK) terdampak, dengan 28 KK tinggal di Perumahan Panorama Sanggulan Indah dan 1 KK di Perumahan Pondok Asri Residen Indah Desa Nyitdah.
Baca juga: Petani Subak Tabanan Mulai Terapkan Pertanian Organik, Panen Lebih Sehat
Daerah Berpotensi Terdampak
BMKG Bali juga merilis daftar wilayah yang berpotensi terdampak bencana. Di Kabupaten Badung, risiko bencana meliputi Kecamatan Kuta, Abiansemal, Kuta Selatan, dan Kuta Utara. Di Gianyar, kawasan Ubud dan Blahbatuh masuk dalam daftar rawan, sementara di Karangasem terdapat Kecamatan Sidemen. Sedangkan, di Kabupaten Klungkung, Kecamatan Banjarangkan dan Dawan ikut teridentifikasi berpotensi terdampak. Kota Denpasar pun tidak luput dari ancaman, dengan hampir seluruh wilayahnya berstatus waspada, termasuk Denpasar Selatan, Timur, Barat, dan Utara.